Pengawasan Survei Kerangka Sampel Area (KSA) - News - BPS-Statistics Indonesia Ogan Komering Ulu Regency

Untuk mendapatkan data BPS silahkan datang ke Pelayanan Statistik Terpadu BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu, Jalan Dr. Moh. Hatta No 987A Depan Gedung Kesenian Lantai 1 Setiap hari kerja mulai pukul 08.00 - 15.30.

Telah rilis Publikasi  Kabupaten Ogan Komering Ulu Dalam Angka tahun 2025, silahkan di Unduh

Anda memiliki keluhan atas layanan kami? Laporkan keluhan Anda ke pengaduan.bps.go.id

Pengawasan Survei Kerangka Sampel Area (KSA)

Pengawasan Survei Kerangka Sampel Area (KSA)

June 25, 2018 | BPS Activities


Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) saat ini sedang melakukan Pengumpulan Data Statistik Pertanian Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA). Pelaksanaan survei KSA secara nasional dimulai pada tahun 2017 untuk provinsi-provinsi di Pulau Jawa kecuai Provinsi DKI Jakarta, kemudian seluruh provinsi di Indonesia pada tahun 2018. Dalam kegiatan ini dilakukan pengamatan fase tumbuh padi pada titik-titik pengamatan dalam sampel segmen.

Pendataan Statistik Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area adalah suatu metode baru yang dikembangkan oleh BPPT bekerja sama dengan BPS dalam rangka memperbaiki metode pengumpulan data luas panen yang didasarkan pada hasil pandangan mata petugas pengumpul data (eye estimate). Metode ini dilakukan dengan cara yang lebih objektif dan modern dengan melibatkan perangkat teknologi di dalamnya. Sehingga data pertanian yang dikumpulkan khususnya komiditi padi menjadi akurat dan tepat waktu

Padi merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa Indonesia mengingat pangan dalam hal ini beras adalah kebutuhan dasar manusia. Oleh karena itu untuk menjamin kestabilan ketahanan pangan Pemerintah mengeluarkan PP No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun 1996 tetangan pangan.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan sangat ditentukan perencanaan yang baik. Untuk menyusun perencanaan yang baik diperlukan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu sebagai dasar penetapan target dan tujuan yang ingin dicapai. Kesalahan data dan informasi baik yang menyangkut keakuratan dan ketepatan waktu yang digunakan sebagai input mengakibatkan perencanaan yang dibuat tidak akan berguna atau bahkan merugikan apabila perencanaan tersebut diimplementasikan.

KSA didefinisikan sebagai teknik pendekatan penyampelan yang menggunakan area lahan sebagai unit enumerasi. Sistem ini berbasis teknologi sistem informasi geografi (SIG), pengideraan jauh, teknologi informasi, dan statistika yang saat ini sedang diimplementasikan di Indonesia untuk perolehan data dan informasi pertanian tanaman pangan. Pendekatan KSA diharapkan mampu menjawab penyediaan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk mendukung perencanaan Program Ketahanan Pangan Nasional.

Pelaksanaan kegiatan KSA ini dapat terwujud sebagai hasil kerjasama antara Badan Pusat Statistik, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Unit statistik (statistical unit) yang menjadi sasaran kegiatan sampai ke level Kecamatan, sedangkan obyek komoditas pertanian tanaman pangannya adalah padi. Namun demikian masih memungkinkan untuk pengembangan ke depan diperluas untuk komoditas tanaman pangan yang lainnya.

Tujuan pendataan Statistik Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area adalah untuk memperbaiki metode pengumpulan menjadi lebih objektif dan modern dengan melibatkan peranan teknologi di dalamnya, sehingga data pertanian yang dikumpulkan menjadi akurat dan tepat waktu.

Pelaksanaa pengumpulan data statistik pertanian dengan menggunakan sistem KSA ini juga merupakan tidak lanjut pengembangan dan perbaikan dari kegiatan uji coba sebelunya yakni uji coba Kerangka Sampel Area (KSA) di Kabupaten Indramayu dan Garut pada tahun 2015, dan kegiatan Pengumpulan Data Statistik Pertanian Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA) di Pulau Jawa, kecuali Provinsi DKI Jakarta di tahun 2017.

Pendataan Statistik Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA) dilaksanakan pada 7 hari terakhir setiap bulan. Untuk bulan Juni 2018, dilaksanakan pada tanggal 25 sampai dengan 30 Juni 2018

Pendataan Statistik Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilaksanakan di Provinsi Sumatra Selatan dilakukan di seluruh kabupaten/kota. Untuk Kabupaten Ogan Komering Ulu sendiri, dilakukan di 13 Kecamatan, yaitu Batu Raja Barat, Batu Raja Timur, Kedaton Peninjauan Raya, Lengkiti, Lubuk Batang, Lubuk Raja, Muara Jaya, Pengandonan, Peninjauan, Semidang Aji, Sinar Peninjauan, Sosoh Buay Rayap, dan Ulu Ogan. Jumlah segmen yang akan diamati di ketiga belas kecamatan tersebut berjumlah 38 segmen yang berupa lahan sawah, dimana masing-masing segmen berluas 9 hektar. Masing-masing segmen terdiri dari 9 sub segmen, dimana masing-masing subsegmen berluaskan 1 hektar

Jumlah petugas Pendataan Statistik Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA) di Kabupaten Ogan Komering Ulu berjumlah 11 orang, yang terdiri dari 8 orang pencacah dan 3 orang pengawas. Pencacah akan mengamati fase pertumbuhan padi setiap sub segmen. Fase pertumbuhan padi terdiri dari vegetatif awal, vegetatif akhir, generatif, panen, persiapan lahan, puso, lahan sawah ditanami bukan padi, dan bukan sawah.

1. Vegetatif awal: fase tumbuh mulai dari awal tanam sampai anakan (1 – 35 hari setelah tanam)
2. Vegetatif akhir: fase tumbuh mulai dari anakan maksimum sampai sebelum keluar malai (35 – 55 hari setelah tanam)
3. Generatif: fase tumbuh mulai dari keluar malai, pematangan, sampai sebelum panen (55 – 105 hari setalah tanam)
4. Panen: fase pada saat padi sedang atau sudah dipanen
5. Persiapan lahan: fase dimana lahan sawah mulai diolah untuk persiaoan tanaman padi
6. Puso: apabila terjadi serangan OPT (organisme penganggu tumbuhan) atau bencana, sehoingga produksi padi kurang dari 11% dari normal
7. Lahan sawah yang ditanami BUKAN PADI: adalah areal persawahan yang dibudidayakan untuk tanamana selain padi
8. Bukan sawah: apabila titik pengamatan jatuh pada areal bukan persawahan, misalnya hutan, perkebunan, semak, pemukiman, dan bangunan permanen lainnya, bdan air, jalan, dan lain-lain.

Petugas dibekali aplikasi berbasis andorid, yaitu aplikasi KSA untuk menentukan fase tumbuh dan akan mengambil gambar dengan aplikasi tersebut dan langsung di upload di server KSA, sehingga penentuan fase tumbuh tanaman padi oleh petugas dibuktikan juga dengan gambar visual.

Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering UluJl. Dr. Moh. Hatta No. 987A Kel. Kemala Raja Kec. Baturaja Timur Kab. Ogan Komering UluTelp (0735) 320259

Faks (0735) 320259

Email : bps1601@bps.go.id

logo_footer

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia