Halo #SahabatData,
Senin (10/06/2024), sebagai anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten OKU, BPS Kabupaten OKU memiliki peran dalam menjaga dan meningkatkan pengendalian inflasi di Kabupaten OKU.
Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh TPID adalah menghadiri rapat koordinasi pengendalian inflasi yang diselenggarakan secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri RI yang ditayangkan di Ruang Vicon Pemkab OKU. Rapat dihadiri Kepala Bagian Perekonomian, Kepala Dinas, Kepala BUMD dan Kepala OPD vertikal atau yang mewakili. Narasumber rapat ini berasal dari berbagai instansi seperti BPS RI, Kantor Staf Presiden, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, BULOG, Kejaksanaan RI. POLRI, dll. Rapat ini membahas evaluasi perkembangan harga komoditas yang mempengaruhi Inflasi.
Inflasi Indonesia menduduki peringkat 73 dari 186 negara di dunia, peringkat 14 dari 24 negara G20 dan peringkat 6 dari 11 negara Asean (diurutkan dari angka inflasi terendah hingga tertinggi). Secara nasional, bulan Mei terhadap bulan April mengalami deflasi sebesar 0,03 persen. Berdasarkan Indeks Perkembangan Harga Minggu ke 1 Juni 2024, IPH Kabupaten OKU mengalami deflasi sebesar 1,37 persen. Komoditas yang memberi andil terbanyak dalam perubahan IPH Kabupaten OKU yaitu daging ayam ras, bawang merah dan susu bubuk untuk balita. Komoditas penyumbang andil terbesar kenaikan IPH di Pulau Sumatera pada Minggu ke 1 Juni adalah cabai merah, daging ayam ras dan bawang merah. Pada bulan Juni 2024, terdapat momentum hari besar keagamaan nasional (HBKN) yaitu Hari Raya Idul Adha 1445 H. Secara historis, HBKN Idul Adha relatif lebih rendah. Komoditas yang biasanya menyumbang andil inflasi saat Idul Adha adalah cabai merah, cabai rawit, bawang merah, telur ayam ras, dan tarif angkutan udara. Pemerintah daerah perlu waspada terhadap komoditas-komoditas ini agar tidak terjadi peningkatan harga yg signifikan.