| Tanggal Rilis | : | 1 Oktober 2014 |
| Ukuran File | : | 0.67 MB |
Abstraksi
1. Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan September 2014 sebesar 100,78 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan September 2014 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Namun, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP September 2014 turun sebesar 0,61 persen yang disebabkan karena adanya penurunan indeks harga yang diterima petani sedangkan indeks harga yang dibayar petani secara umum mengalami kenaikan.
2. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan September 2014 sebesar 105,01 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan September 2014 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Namun, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP September 2014 turun sebesar 0,49 persen.
3. NTPTanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan September 2014 sebesar 100,72 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan September 2014 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Namun, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP tanpa perikanan September 2014 turun sebesar 0,63 persen.
4. NTUPTanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan September 2014 sebesar 104,99 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan September 2014 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Namun, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP September 2014 turun sebesar 0,49 persen.
5. Berdasarkan NTP dan NTUP sub sektor, pada bulan September 2014 hampir semua sub sektor mengalami penurunan dibandingkan bulan Agustus 2014 kecuali sub sektor hortikultura dan peternakan.NTP dan NTUP yang mengalami penurunantertinggi terjadi pada sub sektor perkebunan rakyat yaitu masing-masing turun1,30 persen dan 1,16 persen, sub sektor tanaman pangan turun0,79 persen dan 0,63 persen, dan sub sektor perikanan turun 0,18 persen dan 0,35 persen. Sedangkan NTP dan NTUP sub sektor hortikultura naik1,15 persen dan 1,25 persen dan NTP dan NTUP sub sektorpeternakan mengalami kenaikan yaitu masing-masing sebesar 0,61 persen dan 0,68 persen.
6. Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumahtangga petani. Pada bulan September 2014 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,27 persen, semua kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kelompok perumahan sebesar 0,58 persen
